EVALUASI DAMPAK SOSIAL PENGEMBANGAN DESA WISATA BUDAYA GAMOL, BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA

Authors

  • Endah Wahyu Sulistyowati Universitas Amikom Yogyakarta Author
  • Ardiyati Ardiyati Universitas Amikom Yogyakarta Author

DOI:

https://doi.org/10.61578/d5dbx878

Keywords:

Pengembangan, Desa Wisata, Corporate Social Responsibility, Dampak Sosial

Abstract

Desa Wisata Gamol merupakan desa wisata yang dikembangkan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan daya tarik objek wisata yang dikembangkan antara lain: edukasi pembudidayaan kambing peranakan etawa, edukasi pengolahan susu kambing etawa, edukasi pembudidayaan jamur tiram, dan edukasi kerajinan sampah anorganik. Permasalahan penelitian adalah bagaimana pengembangan desa wisata Gamol dan sejauh mana dampak sosial terhadap masyarakat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial pengembangan Desa Wisata Gamol. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan Desa Wisata Gamol menyuguhkan konsep wisata edukasi dalam berbagai komponen antara lain: pembudidayaan dan pengolahan Kambing Etawa, pembudidayaan dan pengolahan jamur tiram,media jamur tiram, pembudidayaan ikan, pembudidayaan tanaman anggrek,  serta edukasi pengelolaan sampah an-organik binaan dari program CSR PT.Pertamina Rewulu. Dampak sosial pengembangan Desa Wisata Gamol dapat memperbaiki kehidupan masyarakat Gamol. Dampak sosial lainnya yaitu terbentuknya  sikap dan perilaku seperti keramah tamahan terhadap wisatawan dan meningkatnya sikap gotong royong. Adapun keterbatasan pengembangan desa wisata diantaranya: sumber daya manusia masih terbatas dari sudut pandang penggunaan teknologi dan faktor usia, keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA), dan keterbatasan fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, dan tempat penginapan. Keterbatasan tersebut membutuhkan kontribusi dan sinergi antara masyarakat dengan stakeholder dari pemerintah desa. Adapun keterbatasan pengembangan desa wisata diantaranya: sumber daya manusia masih terbatas dari sudut pandang penggunaan teknologi dan faktor usia, keterbatasan sumber daya alam dan keterbatasan fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, dan tempat penginapan. Sehingga dari keterbatasan tersebut dibutuhkan kontribusi dan sinergi antara masyarakat dengan stakeholder.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-07-10

Issue

Section

Articles