Strategi Kebijakan Peningkatan Pembangunan: Studi Empiris Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Jayawijaya, Papua, Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.61578/honai.vol3.no2.art4Keywords:
Indikator, Ekonomi, Daerah, JayawijayaAbstract
Perekonomian Kabupaten Jayawijaya Tahun 2018 telah memasuki tahapan normal dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin kuat. Peningkatan kinerja ekonomi ini didukung baik oleh kondisi perekonomian nasional maupun kondisi perekonomian regional Papua yang terus membaik. Selain itu, berbagai faktor regional dan lokal seperti kondisi sosial dan keamanan yang semakin kondusif juga turut mendukung sehingga harapan pelaku ekonomi ataupun investor asing di daerah ini semakin membaik. Diakui bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Jayawijaya ke depan masih menghadapi sejumlah tantangan, baik karena belum membaiknya kondisi infrastruktur ekonomi daerah maupun karena dampak perubahan kondisi eksternal perekonomian nasional akibat tidak stabilnya harga minyak dunia dan tidak stabilnya perubahan nilai tukar mata uang asing. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dalam rangka penghitungan angka inflasi di Kabupaten Jayawijaya adalah dengan melakukan survey. Teknik Analisa data dalam menghitung tingkat Inflasi dapat dihasilkan dengan menghitung Angka Indeks Harga dengan metode Relatif Harga. Distribusi pendapatan mencerminkan kemerataan atau ketimpangan pendapatan penduduk di suatu daerah. Indikator yang sering digunakan untuk mengetahui kemerataan atau ketimpangan distribusi pendapatan adalah Indeks Gini dan kriteria Bank Dunia. Kriteria Bank Dunia mendasarkan penilaian distribusi pendapatan atas pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk berpenghasilan terendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata rata Inflasi di Kabupaten Jayawijaya sampai dengan bulan oktober tahun 2018 sebesar 0,22, NTP di kabupaten Jayawijaya pada bulan oktober 2018 sebesar 102,30, Kontribusi terbesar terhadap NTP adalah sektor tanaman pangan, Ratio Gini Kabupaten Jayawijaya sebesar 0,2638 dan masuk kategori Ketimpangan pendapatan rendah, Hasil perhitungan ratio gini memberikan hasil yang sama dengan kriteria yang ditetapkan oleh bank dunia. Sedangkan Pendapatan penduduk hampir dikeluarkan lebih tinggi untuk kebutuhan makanan.